BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Semakin maju
pendidikan suatu bangsa maka semakin cerah dan terarah juga kesejahteraan
masyarakat dari suatu bangsa itu sendiri. Dengan begitu dapat juga sebagai
pengontrol sejauh apa masyarakat dalam merencanakan pelaksanaan pendidikan
nasional.
Pendidikan tentu saja dilaksanakan
karena mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Dalam pelaksanaannya, pendidikan juga
mempunyai aturan dan batas untuk mengatur.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
kami merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
- Apa saja tujuan pendidikan itu?
- Apa saja batas pendidikan itu?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun
dengan tujuan untuk mengetahui :
1. Tujuan pendidikan
2. Batas pendidikan
D.
Manfaat Penulisan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan sebagai
penambah ilmu pengetahuan tentang salah satu kompentensi yang harus dikuasai
oleh guru yakni pedagogik dan sebagai media informasi tentang konsep dasar
pedagogik baik secara teoritis maupun praktis.
E.
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
D. Manfaat
Penulisan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Tujuan
Pendidikan
B. Batas
Pendidikan
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Tujuan Pendidikan
Pendidikan merupakan sebuah proses yang didalamnya terdapat tujuan. Misalnya
saja orang tua menyekolahkan anaknya, melarang anaknya untuk berbohong tentu
semua itu mempunyai tujuan dan maksud yang baik untuk anak itu sendiri, tapi
terkadang kita tidak menyadari bahwa dari proses itu kita sedang menjalankan
tujuan pendidikan.
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa pedagogik adalah ilmu mendidik
sehingga terdapat pengertian pendidikan, pengertian itu juga bisa dibedakan
antara pendidikan dalam arti sempit dan pendidikan dalam arti luas. Pendidikan
dalam arti sempit adalah bimbingan yang diberikan orang dewasa kepada anak
yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya, artinya bahwa pendidikan ini
mengajarkan kita dari hal yang belum tahu menjadi tahu. Sedangkan pendidikan
dalam arti luas adalah kemampuan manusia mensejahterakan hidupnya sepanjang
hayat. Henderson (Saduloh, 2010;4)
artinya bahwa pendidikan itu merupakan suatu proses pertumbuhan dan
perkembangan yang berlangsung secara terus menerus yang terjalin dari hubungan
sosialisasi seseorang dengan lingkungannya dari sejak lahir sampai akhir
hayatnya.
Dari pemaparan diatas tentu kita bisa mengetahui tujuan dari
pendidikan itu adalah kedewasaan. Kedewasaan ini telah tercapai apabila
seseorang telah mampu berbuat sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat,
sehingga pendidikan itu sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dengan
kehidupan kita baik dalam hubungan bertbangsa dan bernegara.
1.1.
Jenis-Jenis Tujuan Pendidikan
Levengeld (1980) mengemukakan
beberapa jenis pendidikan. Yaitu :
a. Tujuan
Umum
Tujuan umum adalah tujuan akhir yang akan dicapai oleh
seseorang yang melalui pendidikan. Sebagaimana tujuan pendidikan yang telah
dikemukakan diatas bahwa kedewasaan merupakan tujuan dari pendidikan itu
sendiri oleh karena itu semua kegiatan pendidikan harus tertuju pada kedewasaan
agar tujuan umum pendidikan itu dapat tercapai. Misalnya seorang ibu menyuruh
anaknya membereskan mainan sehabis dia bermain, secara tidak langsung seorang
anak itu diajarkan tanggung jawab dan dari tanggungjawab ini akan membentuk
sebuah kedewasaan pada diri anak.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus ini merupan penghususan dari tujuan umum.
Seperti yang telah disebutkan bahwa tujuan umum pendidikan adalah kedewasaan
tapi tentu kedewasaan disini masih sangatlah umum. Karena kedewasaan ini
tentunya memiliki ciri tersendiri. Misalnya dalam membentuk kedewasaan anak
laki-laki dengan anak perempuan tentu akan berbeda dalam cara
membimbingnya.
c. Tujuan Insidental
Tujuan insidental adalah adalah tujuan yang menyangkut
peristiwa. Misalnya saja orang tua melarang anaknya untuk mandi pada malam
hari, alasannya karena si anak bisa masuk angin.
d. Tujuan
Sementara
Tujuan sementara ialah tujuan yang terdapat dalam
langkah-langkah untuk mencapai tujuan umum. Misalnya saat seorang anak
diajarkan untuk dapat berjalan ia harus mengalami beberapa tahapan dari
merangkak, berdiri, berjalan terpatah-patah sampai akhirnya dia bisa berjalan.
Inilah yang disebut tujuan sementara.
e. Tujuan Tak Lengkap
Tujuan tak lengkap adalah tujuan yang hanya membahas tentang
salah satu aspek pendidikan. Misalnya saat kita sedang belajar ilmu pengetahuan
sosial tentu saja dalam pembelajaran itu tidak membahas tentang hitungan atau
jasmani.
f.
Tujuan Intermedier
Tujuan intermedier adalah alat untuk mencapai tujuan lain
khususnya tujuan sementara. Misalnya saja seseorang yang bersekolah tujuannya
adalah akhirnya adalah lulus, namun pada saat dia naik kelas dari kelas satu ke
kelas dua dan dari kelas dua ke kelas tiga itu merupakan tujuan intermedier
B. Batas-Batas Pendidikan
Pendidikan sebagai sesuatu yang sangat diperlukan dalam
kehidupan tentu tidak akan berjalan tanpa adanya batas-batas dalam pendidikan
itu sendiri. Adanya batasan ini tentunya sangat penting dalam suatu pendidikan
karena tanpa adanya batasan pendidikan kita tidak akan tahu sejauh mana kita
bisa mendidik anak didik kita, batasan ini juga akan semakin memperkecil
kekeliruan atau kesalahan dalam melakukan pendidikan. Setelah adanya batasan,
sebelum melakukan proses pendidikan seorang pendidik harus mengetahui potensi
yang dimiliki oleh anak didiknya. Dibawah ini terdapat lima pandangan mengenai
batas-batas pendidikan.
1. Pendidik
Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab
membimbing seorang anak untuk mencapai kedewasaanya. Pendidik disini adalah
orang tua dan guru, keduanya memiliki peran yang sama penting untuk membantu
tercapainya kedewasaan anak, namun peran orang tua tentunya paling utama karena
orang tua merupakan tempat sosialisasi utama dan pertama untuk anak dan
pendidikan pun didapatkan pertama kali oleh anak dari orang tua, akan tetapi
orang tua juga memiliki batas dalam mendidik anak misalnya saat disekolah anak
tidak lagi mendapat didikan dari orang tuanya akan tetapi gurulah yang
menggantikan peran orang tua disekolah. Namun tetap saja sedekat apapun seorang
guru dengan anak didiknya disekolah itu tidak akan mampu menggantikan
sepenuhnya tugas dan peran orang tuanya dirumah.
2.
Aspek pribadi anak didik
Persoalan selanjutnya yang berhubungan dengan batas
pendidikan adalah anak didik itu sendiri. Berhasil atau tidaknya suatu
pendidikan tergantung dari seberapa jauh anak didik tersebut mampu menerima
pendidikan yang kita berikan, jangan sampai kita terlalu memaksakan pendidikan
pada anak didik kita untuk diterima sepenuhnya. Anak didik merupakan sosok
manusia/individu. “invidu ialah orang yang tidak tergantung orang lain,
dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak
dipaksa dari luar, mempuyai sifat-sifat dan keinginan sendiri” Abu Ahmadi (Saduloh, 2010;86). Oleh karena itu
anak didik harus diakui keberadaannya, dia tidak bisa diperintah untuk
mengikuti keinginan kita akan tetapi kita harus masuk kedalam dunianya untuk
mengetahui apa yang dia inginkan dan dia sukai.
3. Alat
pendidikan
Alat pendidikan merupakan suatu tindakan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan pendidikan yang ada. Alat pendidikan ini digunakan untuk
mendidik anak secara pedagogis (katif). Misalnya saja seorang ibu yang menyuruh
anaknya untuk membereskan tempat tidurnya, itu bertujuan agar anak tersebut
memiliki tanggung jawab yang dimulai dfari dirinya sendiri. Ini adalah cara
orang tua mendidik anak secar pedagogis agar anak itu terbiasa untuk hidup
rapih dan disiplin. Kemudian dibawah ini Lavangeld mengelompoka lima jenis alat pendidikan, yaitu :
a) Perlindungan
Perlindungan merupakan aspek pertama dalam melakukan
pendidikan. Sebagai pendidik tentu saja kita harusa mampu memberikan
perlindungan pada anak didik kita, karna tanpa semua itu anak tidak akan mau
diajak dalam proses pendidikan. Perlindungan tersebut tidak hanya bersaifat
fisik akan tetapi secara fsikisnya juga. Namun karena anak itu paling tidak
bisa dilarang oleh karena itu sebagai pendidik kita harus memberikan
perlindungan dalam bentuk pengawasan yang baik.
b) Kesepahaman
Kesepahaman ini terjadi saat guru menjadi contoh untuk anak
didiknya dengan memperhatikan secara tidak langsung, anak akan meniru apa yang
gurunya lakukan. Tapi tetap saja kesepahaman ini bisa terjadi jika anak sudah
merasa aman jika sedang bersama gurunya. Dari sinilah kita bisa melihat bahwa
alat pendidikan ini berhasil membawa anak untuk mengikuti apa yang gurunya
lakukan, tentu saja peniruan untuk melakukan kesepahaman ini haruslah bersifat
positif.
c) Kesamaan arah dalam pikiran dan
perbuatan
Kesamaan arah dalam pikiran dan perbuatan ini ialah berupa
tanggung jawab. Misalnya saat sedang bermain seorang guru hendaknya memberikan
kepercayaan pada anak didiknya agar anak didiknya mempunyai tanggung jawab
dalam menyelesaikan semua tugasnya.
d) Perasaan bersatu
Perasaan bersatu ini akan timbul karena interaksi yang
berlangsung antara pendidik dan anak didik yang terus menerus. Misalnya karena
kebiasaan pendidik dan anak didik yang selalu bersama-sama setiap hari
disekolah dalam melewati pelajaran itu akan membentuk kenyamanan pada diri anak
yang membuat perasaan bersatu itu muncul pada diri keduanya.
e) Pendidikan karena kepentingan diri
sendiri
Pedidikan karena kepentingan diri sendiri, berarti pad saat
itu si anak sudah menyadari bahwa dirinya mempunyai kesadaran bahwa
dirinya sudah mampu membentuk karakternya sendiri. Tugas seorang pendidik
disini ialah memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada anak didik untuk
melaksanakan tugas sesuai keinginan hatinya.
4. Waktu
pelaksanaan
Pada saat anak usia dini, hubungan
anak dengan pendidik belum disebut sebagai kegiatan pendidikan melainkan baru
dalam proses atau taraf pembiasaan. Karena anak usia dini masih bersifat serba
menerima, mereka belum memahami apa itu perintah, aturan, norma dan lain
sebagainya. Kegiatan pembiasaan tersebut merupakan langkah awal yang dilakukan
oleh pendidik untuk mencapai kedewasaan seorang anak tersebut atau disebut juga
dengan pendidikan pendahuluan.
Perbedaan pendidikan pendahuluan
dengan pendidikan sebenarnya adalah ketika terjadi hubungn wibawa antara
pendidik dan anak didik. Jadi pendidikan yang sebenarnya bukn merupakan
kebiasaan melainkan terjadi ketika hubungn wibawa itu ada, ketika anak telah
mampu menerima petunjuk dan perintah bukan hanya atas dasar ikut-ikutan atau
meniru orang lain.
5. Aspek
tujuan
Tujuan pendidikan adalah
mengantarkan anak untuk mencapai kedewasaannya. Tujuan pendidikan pun dibagi
kedalam 2 tujuan, secara mikro dan makro. Tujuan pendidikan secara mikro adalah
untuk menjadikan anak didik menjadi dewasa. Sedangkan secara makro yaitu
menyiapkan manusia supaya lebih bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan
bangsanya.
Anak dikatakan mencapai
kedewasaannya apabila dia sudah bisa dan mampu berdiri sendiri tanpa bantuan
orang lain baik secara biologis, psikologis, ekonomi dan sosial. Juga anak
harus sudah bisa bertanggung jawab dalam setiap perbuatannya. Selama ank belum
bertanggung jawab maka mereka belum disebut dewasa dan biasanya pendidik yang
menjadi penanggung jawab dari anak didik. Apabila tujuan pendidikan itu telah
tercapai maka pendidkanpun telah berakhir.
6. Aspek
lingkungan
Lingkungan
tempat dimana kita bertempat tinggal dan mendapatkan pendidikan merupakan
lingkungan pendidikan. Lingkungan disekitar anak dapat dibedakan menjadi 4
macam:
1) Lingkungan alam fisik
Lingkungan
ini merupakan lingkungan berupa alam disekitar kita
seperti tumbuhan, hewan, udara, rumah dan lain-lain.
2) Lingkungan budaya
Berupa kebudayaan, ilmu pengetahuan,
teknologi, adat istiadat,
bahasa, seni dan lain-lain.
3) Lingkungan sosial
Berupa
hubungan interaksi antar individu yang hidup bermasyarakat
dan saling membutuhkan satu sama lain,
tyermasuk didalamnya tentang
sikap, perilaku, norma antar setiap individu.
4) Lingkungan spiritual
Berupa
lingkungan agama, keyakinan yang dianut masyarakat yang
ada disekitar kehidupan dia.
BAB III
KESIMPULAN
1.
Kesimpulan
Tujuan dari pendidikan itu adalah kedewasaan. Kedewasaan ini
telah tercapai apabila seseorang telah mampu berbuat sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat.
2.
Saran
Sebagai
seorang tenaga pendidik tidak hanya mampu mengajarkan tetapi dapat mendidik
anak ke arah tujuan hidup yang benar serta dapat memahami pentingnya pendidikan
dan ilmu pendidikan sebagai teori
Tidak ada komentar:
Posting Komentar