Selasa, 01 Oktober 2013

Makalah Perbedaan Konsep Pengetahuan dan Konsep Ilmu Pengetahuan PGSD semester 2



BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Sebagai makhluk yang secara kodrati dianugrahi akal pikiran, manusia merupakan sosok makhluk yang memiliki kesadaran dan rasa ingin tahu tentang segala sesuatu yang dihadapi dan dialami dalanm kehidupannya.
Dari berbagai upaya untuk memenuhi rasa ingin tahunya tersebut, maka manusia banyak memiliki berbagai pengetahuan. Kemudian berbagai pengetahuan itu dikumpulkan melalui metode tertentu, maka berwujudlah sekumpulan pengetahuan, untuk kemudian disusun ke dalam susunan atau sistematika tetentu, dengan menggunakan metode tertentu, maka lahirlah suatu ilmu pengetahuan.
Demikianlah proses tersusun dan terjadinya suatu ilmu pengetahuan yang berawal dari pengetahuan-pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan metode penelitian tertentu maka sekumpulan pengetahuan tersebut akhirnya berkembang menjadi suatu ilmu pengetahuan.
 
B.        Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1.        Apa konsep pengetahuan?
2.        Apa konsep ilmu pengetahuan?
3.        Apa perbedaan antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan?
4.        Apa ilmu pengetahuan?

C.       Tujuan Penulisan Makalah
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui :
1.      Pengertian konsep pengetahuan
2.      Pengertian konsep ilmu pengetahuan
3.      Perbedaan pengetahuan dan ilmu pengetahuan
4.      Pengertian ilmu pengetahuan

D.       Manfaat Penulisan Makalah
            Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan mempelajari konsep tentang pendidikan. Setelah memahami konsep pendidikan pada umumnya, kemudian diharapkan mampu memahami konsep pedagogik dan ilmu pengetahuan.

E.        Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
B.     RUMUSAN MASALAH
D.    MANFAAT PENULISAN MAKALAH
BAB II PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN PENDIDIKAN
B.     PENTINGNYA PENDIDIKAN
C.     ILMU PENDIDIKAN SEBAGAI TEORI
BAB III PENUTUP
A.    KESIMPULAN
B.     SARAN
DAFTAR PUSTAKA


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Konsep Pengetahuan
Dalam pandangan umum, ilmu atau ilmu pengetahuan sering diartikan sebagai salah sesuatu yang kita kenal atau ketahui mengenai suatu hal atau objek. Kita mengetahui suatu hal tersebut diperoleh dari pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, baik bersumber dari pengalaman kita sendiri dalam mengatasi masalah yang dihdapi dalam kehidupan keseharian, dari informasi atau cerita orang lain, dari kebiasaan atau adat istiadat.
Pengetahuan dapat juga dijelaskan sebagai hasil dari mengetahui obyek-obyek di alam nyata menurut akal dengan jalan pengamatan. Menurut Sidi Gazalba dalam Sadulloh (1983:2) bahwa “ Pengetahuan adalah apa-apa yang diketahui sebagai hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil daripada kenal, sadar, insyaf, mengerti, dan pandai. Semua pengetahuan itu adalah milik atau isi pikiran”.
Kaum pragmatis terutama Dewey tidak membedakan antara pengetahuan dan kebenaran, oleh karena itu pengetahuan harus benar, kalau tidak adalah menjadi kontradiktif. Ada teori tentang kebenaran yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan apakah pengetahuan itu benar atau salah, yaitu:
a.       Teori Korespondensi
Kebenaran merupakan persesuaian antara fakta dan situasi nyata. Kebenaran merupakan persesuaian antara pernyataan dalam pikiran dengan situasi lingkungannya. Teori ini paling luas diakuai realis.
b.      Teori Koherensi
Kebenaran bukan persesuaian antara pikiran dengan kenyataan, melainkan kesesuaian secara harmonis antara pendapat/pikiran kita dengan pengetahuan kita yang telah dimiliki. Teori ini pada umumnya diakui olleh golongan idealis. 
c.       Teori Pragmatisme
Kebenaran tidak bisa bersesuaian dengan kenyataan, sebab kita hanya bisa mengetahui dari pengalaman kita saja.
Menurut Titus (1959) mengungkapkan ada 4 jenis pengetahuan/kebenaran yang dapat diperoleh dan dimiliki manusia, yaitu:
·         Pengetahuan biasa atau akal sehat
·         Pengetahuan ilmiah
·         Pengetahuan filsafat
·         Pengetahuan religi

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif, akan bersifat langgeng. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran tidak akan berlangsung lama.
                        Karakteristik individu yang kurang pengetahuan antara lain:
a.       Mengungkapkan informasi yang tidak akurat. Informasi tidak disampaikan lengkap sehingga maksudnya menjadi biasa.
b.      Adanya salah pengertian atau salah presepsi. Karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup biasanya terjadi makna yang disampaikan menjadi salah.
c.       Menanyakan kembali informasi yang telah diberikan, kemampuan menerima informasi lambat sehingga pertanyaan diulang-ulang.
d.      Tidak terampil dalam mendemonstrasikan sesuatu karena pengetahuan yang diterima tidak cukup biasanya kurang mampu dalam mempergunakan sesuatu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain:
a.       Intelegensi
Adalah keseluruhan kemampuan individu berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif, intelegensi mengandung unsur pengetahuan atau rasio, yang banyak digunakan dalam suatu tindakan atau perilaku semakin berintelegensi perilaku tersebut.
b.      Emosi
Emosi atau perasaan yang timbul disertai pekerjaan intellect dapat memperkuat dorongan pengetahuan individu. Contohnya seperti individu mampu memahami atau tidak suatu pekerjaan.
c.       Kepercayaan
Kepercayaan merupakan dasar pengetahuan sesseorang mengenai apa yang diharapkan dari objek tertentu. Kepercayaan datang dari apa yang telah diketahui kemudian akan terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik suatu objek.

d.      Pengalaman pribadi
Adalah sesuatu yang dijalani, dirasakan, dan ditanggun. Pengalaman pribadi dapat membentuk pengetahuan seseorang, pengalaman pribadi yang digeneralisasikan akan membentuk streotif dan penghayatan seseorang.
e.       Belajar
Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan setiap kegiatan belajar diharapkan akan ada perubahan pada diri individu, seperti tidak tahu menjadi tahu.
f.       Media Massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, dll mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu halmemberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. 

2.      Pengertian Ilmu Pengetahuan
Secara terminologis, dalam pandangan dan konteks akademis, istilah ilmu atau science itu adalah sekumpulan pengetahuan yang mempunyai kartakteristik (ciri-ciri) dan syarat-syarat tertentu sehingga disebut ilmu pengetahuan. Jadi, pada dasarnya ilmu pengetahuan adalah segala sesuatu yang dikenal mengenai suatu obyek, yang diperoleh dari pengalaman dalam mengatasi masalah, dari informasi atau cerita orang lain, dan dari kebiasaan atau adat istiadat.
Ilmu terutama berfungsi menjawab pertanyaan mengapa, artinya menjelaskan hubungan sebab akibat (kausalitas). Ilmu dikembangkan melalui kegiatan berfikir kritis, yaitu kegiatan berpikir melalui tahap-tahap penetapan problema dalam bidang ilmu yang bersangkutan, kemudian hipotesis (dugaan solusi atas problem disertai argumentasi bahwa solusi itu tepat), kemudian disusul dengan tahap pengujian hipotesis itu secara empiris, dan akhirnya penarikan kesimpulan berupa generalisasi, prinsip, hukum, rumus dan sebagainya.
Sumber-sumber ilmu pengetahuan:
·         Kabar yang dapat dipercaya
·         Indera lahir maupun batin
·         Akal berupa nalar maupun intelektual
·         Intuisi
Jadi ada dua jalan besar yang bisa kita tempuh sebagai usaha dalam mencari ilmu pengetahuan, cara pertama yaitu dengan melihat buku panduan yang diberikan oleh Allah SWT lalu mencocokkan dengan alam semesta sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam menjalani hidup, cara kedua yaitu dengan melakukan riset sendiri sebagai usaha mencari dan mengumpulkan pengertian tentang alam serta peristiwa yang terjadi mengingat sungguh berharganya sebuah ilmu pengetahuan. Kita dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan kosong tanpa ilmu oleh karena itu wajib belajar agar memperoleh kemudahan dalam menjalani hidup.


3.       Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Sesuai dengan perkembangan masalah dan tantangan yang dihadapi, manusiayang dianugerahi kemampuan dan hasrat ingin tahu yang mendalam, berusaha terus menerus mencari dan menemukan solusi mengenai masalah yang dihadapinya itu. Upaya manusia yang terus mencari solusi tersebut, memberi dampak positif yakni terjadinya kemajuan dan perkembangan ilmu yang demikian pesat. Kemajuan tersebut mengakibatkaan jumlah dan jenis ilmu pengetahuan dewasa ini demikian banyak.
Berdasarkan isi pengetahuannya, ilmu diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu:
a.       Ilmu-ilmu Kealaman
b.      Ilmu-ilmu Sosial
c.       Ilmu-ilmu Kemanusiaan
Berdasarkan jenisnya, ilmu diklasifikasikan menjadi 5 jenis, yaitu:
a.       Ilmu Murni
b.      Ilmu Kealaman
c.       Ilmu Sosial
d.      Ilmu Tingkah Laku
e.       Ilmu Kemanusiaan
Berdasarkan sifat pengetahuan (atribut), ilmu diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu:
a.       Menurut Karl Pearson
·         Absract Sciences
·         Concrete Sciences
b.      Menurut Wiliam C. Kneale
·         Apriori Sciences
·         Aposteriori Sciences
c.       Menurut Wilson Gee
·         Descriptive Science
·         Normative Sciences
d.      Menurut Rudolf Carnapp
·         Formal Sciences
·         Factual Science
e.       Menurut Wilhem Windelband
·         Nomothetic Sciences
·         Idiografic Sciences
f.       Menurut Hugo Munsterberg
·         Theoretical Sciences
·         Practical Sciences
g.      Menurut pembagian ilmu yang banyak digunakan terkenal dengan klasifikasi:
·         Pure Sciences
·         Applied Sciences
h.      Ada pula pembagian ilmu dengan klasifikasi:
·         Ilmu Eksakta
·         Ilmu Non Eksakta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar