BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sebagai makhluk
yang secara kodrati dianugrahi akal pikiran, manusia merupakan sosok makhluk
yang memiliki kesadaran dan rasa ingin tahu tentang segala sesuatu yang
dihadapi dan dialami dalanm kehidupannya.
Dari berbagai upaya untuk memenuhi rasa
ingin tahunya tersebut, maka manusia banyak memiliki berbagai pengetahuan.
Kemudian berbagai pengetahuan itu dikumpulkan melalui metode tertentu, maka
berwujudlah sekumpulan pengetahuan, untuk kemudian disusun ke dalam susunan
atau sistematika tetentu, dengan menggunakan metode tertentu, maka lahirlah
suatu ilmu pengetahuan.
Demikianlah proses tersusun dan
terjadinya suatu ilmu pengetahuan yang berawal dari pengetahuan-pengetahuan
yang disusun secara sistematis dengan menggunakan metode penelitian tertentu
maka sekumpulan pengetahuan tersebut akhirnya berkembang menjadi suatu ilmu
pengetahuan.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka kami merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apa konsep pengetahuan?
2.
Apa konsep ilmu pengetahuan?
3.
Apa perbedaan antara pengetahuan dan
ilmu pengetahuan?
4.
Apa ilmu pengetahuan?
C.
Tujuan
Penulisan Makalah
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun
dengan tujuan untuk mengetahui :
1.
Pengertian konsep pengetahuan
2.
Pengertian konsep ilmu pengetahuan
3.
Perbedaan pengetahuan dan ilmu
pengetahuan
4.
Pengertian ilmu pengetahuan
D.
Manfaat
Penulisan Makalah
Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan mempelajari konsep
tentang pendidikan. Setelah memahami konsep pendidikan pada umumnya, kemudian
diharapkan mampu memahami konsep pedagogik dan ilmu pengetahuan.
E.
Sistematika
Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
D. MANFAAT
PENULISAN MAKALAH
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
PENDIDIKAN
B. PENTINGNYA
PENDIDIKAN
C. ILMU
PENDIDIKAN SEBAGAI TEORI
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
B.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Konsep Pengetahuan
Dalam pandangan umum, ilmu atau
ilmu pengetahuan sering diartikan sebagai salah sesuatu yang kita kenal atau
ketahui mengenai suatu hal atau objek. Kita mengetahui suatu hal tersebut
diperoleh dari pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, baik bersumber dari
pengalaman kita sendiri dalam mengatasi masalah yang dihdapi dalam kehidupan
keseharian, dari informasi atau cerita orang lain, dari kebiasaan atau adat
istiadat.
Pengetahuan dapat juga
dijelaskan sebagai hasil dari mengetahui obyek-obyek di alam nyata menurut akal
dengan jalan pengamatan. Menurut Sidi Gazalba dalam Sadulloh (1983:2) bahwa “ Pengetahuan
adalah apa-apa yang diketahui sebagai hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu
tersebut adalah hasil daripada kenal, sadar, insyaf, mengerti, dan pandai.
Semua pengetahuan itu adalah milik atau isi pikiran”.
Kaum pragmatis terutama Dewey
tidak membedakan antara pengetahuan dan kebenaran, oleh karena itu pengetahuan
harus benar, kalau tidak adalah menjadi kontradiktif. Ada teori tentang
kebenaran yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan apakah pengetahuan itu benar
atau salah, yaitu:
a.
Teori
Korespondensi
Kebenaran merupakan persesuaian
antara fakta dan situasi nyata. Kebenaran merupakan persesuaian antara
pernyataan dalam pikiran dengan situasi lingkungannya. Teori ini paling luas
diakuai realis.
b.
Teori
Koherensi
Kebenaran bukan persesuaian
antara pikiran dengan kenyataan, melainkan kesesuaian secara harmonis antara
pendapat/pikiran kita dengan pengetahuan kita yang telah dimiliki. Teori ini
pada umumnya diakui olleh golongan idealis.
c.
Teori
Pragmatisme
Kebenaran tidak bisa
bersesuaian dengan kenyataan, sebab kita hanya bisa mengetahui dari pengalaman
kita saja.
Menurut Titus (1959)
mengungkapkan ada 4 jenis pengetahuan/kebenaran yang dapat diperoleh dan
dimiliki manusia, yaitu:
·
Pengetahuan
biasa atau akal sehat
·
Pengetahuan
ilmiah
·
Pengetahuan
filsafat
·
Pengetahuan
religi
Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap positif, akan
bersifat langgeng. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh
pengetahuan dan kesadaran tidak akan berlangsung lama.
Karakteristik individu yang kurang
pengetahuan antara lain:
a.
Mengungkapkan
informasi yang tidak akurat. Informasi tidak disampaikan lengkap sehingga
maksudnya menjadi biasa.
b.
Adanya salah
pengertian atau salah presepsi. Karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup
biasanya terjadi makna yang disampaikan menjadi salah.
c.
Menanyakan
kembali informasi yang telah diberikan, kemampuan menerima informasi lambat
sehingga pertanyaan diulang-ulang.
d.
Tidak
terampil dalam mendemonstrasikan sesuatu karena pengetahuan yang diterima tidak
cukup biasanya kurang mampu dalam mempergunakan sesuatu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain:
a.
Intelegensi
Adalah keseluruhan kemampuan individu berpikir dan bertindak secara
terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif, intelegensi
mengandung unsur pengetahuan atau rasio, yang banyak digunakan dalam suatu
tindakan atau perilaku semakin berintelegensi perilaku tersebut.
b.
Emosi
Emosi atau perasaan yang timbul
disertai pekerjaan intellect dapat memperkuat dorongan pengetahuan individu.
Contohnya seperti individu mampu memahami atau tidak suatu pekerjaan.
c.
Kepercayaan
Kepercayaan merupakan dasar
pengetahuan sesseorang mengenai apa yang diharapkan dari objek tertentu.
Kepercayaan datang dari apa yang telah diketahui kemudian akan terbentuk suatu
ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik suatu objek.
d.
Pengalaman
pribadi
Adalah sesuatu yang dijalani,
dirasakan, dan ditanggun. Pengalaman pribadi dapat membentuk pengetahuan
seseorang, pengalaman pribadi yang digeneralisasikan akan membentuk streotif
dan penghayatan seseorang.
e.
Belajar
Belajar adalah menambah dan
mengumpulkan sejumlah pengetahuan setiap kegiatan belajar diharapkan akan ada
perubahan pada diri individu, seperti tidak tahu menjadi tahu.
f.
Media Massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio,
surat kabar, dll mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan
kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu halmemberikan
landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal
tersebut.
2.
Pengertian Ilmu Pengetahuan
Secara terminologis, dalam
pandangan dan konteks akademis, istilah ilmu atau science itu adalah sekumpulan
pengetahuan yang mempunyai kartakteristik (ciri-ciri) dan syarat-syarat
tertentu sehingga disebut ilmu pengetahuan. Jadi, pada dasarnya ilmu
pengetahuan adalah segala sesuatu yang dikenal mengenai suatu obyek, yang
diperoleh dari pengalaman dalam mengatasi masalah, dari informasi atau cerita
orang lain, dan dari kebiasaan atau adat istiadat.
Ilmu terutama berfungsi
menjawab pertanyaan mengapa, artinya menjelaskan hubungan sebab akibat
(kausalitas). Ilmu dikembangkan melalui kegiatan berfikir kritis, yaitu
kegiatan berpikir melalui tahap-tahap penetapan problema dalam bidang ilmu yang
bersangkutan, kemudian hipotesis (dugaan solusi atas problem disertai
argumentasi bahwa solusi itu tepat), kemudian disusul dengan tahap pengujian
hipotesis itu secara empiris, dan akhirnya penarikan kesimpulan berupa
generalisasi, prinsip, hukum, rumus dan sebagainya.
Sumber-sumber ilmu pengetahuan:
·
Kabar yang
dapat dipercaya
·
Indera lahir
maupun batin
·
Akal berupa
nalar maupun intelektual
·
Intuisi
Jadi ada dua jalan besar yang
bisa kita tempuh sebagai usaha dalam mencari ilmu pengetahuan, cara pertama
yaitu dengan melihat buku panduan yang diberikan oleh Allah SWT lalu
mencocokkan dengan alam semesta sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam
menjalani hidup, cara kedua yaitu dengan melakukan riset sendiri sebagai usaha
mencari dan mengumpulkan pengertian tentang alam serta peristiwa yang terjadi
mengingat sungguh berharganya sebuah ilmu pengetahuan. Kita dilahirkan ke dunia
ini dalam keadaan kosong tanpa ilmu oleh karena itu wajib belajar agar
memperoleh kemudahan dalam menjalani hidup.
3.
Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Sesuai dengan perkembangan
masalah dan tantangan yang dihadapi, manusiayang dianugerahi kemampuan dan
hasrat ingin tahu yang mendalam, berusaha terus menerus mencari dan menemukan
solusi mengenai masalah yang dihadapinya itu. Upaya manusia yang terus mencari
solusi tersebut, memberi dampak positif yakni terjadinya kemajuan dan
perkembangan ilmu yang demikian pesat. Kemajuan tersebut mengakibatkaan jumlah
dan jenis ilmu pengetahuan dewasa ini demikian banyak.
Berdasarkan isi pengetahuannya,
ilmu diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu:
a.
Ilmu-ilmu
Kealaman
b.
Ilmu-ilmu
Sosial
c.
Ilmu-ilmu
Kemanusiaan
Berdasarkan jenisnya, ilmu diklasifikasikan menjadi 5 jenis, yaitu:
a.
Ilmu Murni
b.
Ilmu Kealaman
c.
Ilmu Sosial
d.
Ilmu Tingkah
Laku
e.
Ilmu
Kemanusiaan
Berdasarkan sifat pengetahuan (atribut), ilmu diklasifikasikan menjadi 3
jenis, yaitu:
a.
Menurut Karl
Pearson
·
Absract
Sciences
·
Concrete
Sciences
b.
Menurut
Wiliam C. Kneale
·
Apriori
Sciences
·
Aposteriori
Sciences
c.
Menurut
Wilson Gee
·
Descriptive
Science
·
Normative
Sciences
d.
Menurut
Rudolf Carnapp
·
Formal
Sciences
·
Factual
Science
e.
Menurut
Wilhem Windelband
·
Nomothetic
Sciences
·
Idiografic
Sciences
f.
Menurut Hugo
Munsterberg
·
Theoretical
Sciences
·
Practical
Sciences
g.
Menurut
pembagian ilmu yang banyak digunakan terkenal dengan klasifikasi:
·
Pure Sciences
·
Applied
Sciences
h.
Ada pula
pembagian ilmu dengan klasifikasi:
·
Ilmu Eksakta
·
Ilmu Non
Eksakta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar